Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.

Jer Basuki Mawa Beya: Makna dan Relevansinya dalam Kehidupan Modern

Oleh: Djoko Iriandono, S.E., M.A*)

Kali ini Penulis akan menjabarkan makna yang terkandung dalam pepatah Jawa lainnya yang relevansinya tak lekang oleh waktu. Pepatah tersebut adalah "Jer Basuki Mawa Beya". Dalam terjemahan bebas, pepatah ini berarti "untuk mencapai kebahagiaan atau keberhasilan, diperlukan pengorbanan atau usaha." Kata-kata sederhana ini mengandung filosofi hidup yang kaya dan menjadi panduan moral bagi masyarakat Jawa serta siapa saja yang memahaminya.

Makna Filosofis

  • Jer (dalam), menunjukkan suatu hal yang tidak dangkal, memerlukan kedalaman pemikiran atau usaha.
  • Basuki (kesejahteraan/kebahagiaan), melambangkan tujuan hidup yang dicita-citakan banyak orang, seperti sukses, kedamaian, dan kemakmuran.
  • Mawa (memerlukan), menegaskan adanya kebutuhan atau syarat untuk mencapai sesuatu.
  • Beya (biaya atau pengorbanan), mencerminkan apa saja yang harus dipersembahkan, baik itu waktu, tenaga, pikiran, maupun materi.

Secara keseluruhan, pepatah ini mengajarkan bahwa tidak ada keberhasilan yang datang secara instan. Semua yang kita cita-citakan membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh, bahkan pengorbanan yang terkadang terasa berat.

Implementasi dalam Kehidupan

  1. Dalam Pendidikan
    Para pelajar harus berjuang keras untuk mencapai prestasi akademik. Waktu bermain yang dikorbankan, usaha belajar yang tekun, dan dukungan finansial dari orang tua adalah bentuk nyata dari prinsip ini.
  2. Dalam Karier
    Untuk mencapai puncak kesuksesan dalam pekerjaan, seseorang perlu mengorbankan kenyamanan. Misalnya, lembur, menambah keterampilan, dan berani mengambil risiko adalah langkah-langkah yang harus ditempuh.
  3. Dalam Hubungan Sosial
    Menjalin hubungan baik dengan orang lain memerlukan pengorbanan waktu dan perhatian. Keberhasilan dalam menciptakan hubungan harmonis bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, melainkan melalui usaha bersama.
  4. Dalam Berwirausaha
    Seorang pengusaha sering kali harus merelakan modal besar, waktu, bahkan menghadapi kegagalan sebelum bisnisnya berkembang. Hal ini mencerminkan filosofi "Jer Basuki Mawa Beya" secara langsung.

Relevansi di Era Modern

Di era teknologi dan informasi seperti sekarang, pepatah ini tetap relevan. Banyak orang tergoda dengan hasil instan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi, seperti media sosial yang membuat kesuksesan tampak mudah diraih. Namun, realitasnya, setiap keberhasilan yang tampak hanyalah puncak dari perjuangan panjang yang tidak selalu terlihat.

Filosofi ini juga menjadi pengingat agar kita tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Dalam berbagai bidang kehidupan—pendidikan, pekerjaan, atau hubungan sosial—semua membutuhkan kesabaran dan pengorbanan.

"Jer Basuki Mawa Beya" adalah cerminan bahwa keberhasilan sejati membutuhkan usaha, pengorbanan, dan ketekunan. Pepatah ini mengajarkan kita untuk tidak takut menghadapi rintangan, karena setiap pengorbanan yang kita lakukan adalah langkah menuju kebahagiaan yang kita cita-citakan.

Dalam hidup ini, apa pun yang kita perjuangkan, selalu ada harga yang harus dibayar. Namun, harga itu sebanding dengan kebahagiaan yang akan kita raih. Mari menjadikan pepatah ini sebagai inspirasi untuk terus berusaha dan berjuang, apa pun impian kita.

 

*) Kasi Kominfo BPIC

Redaksi