Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.

Membangun Daya Juang dan Daya Saing Siswa

Oleh: Djoko Iriandono *)

Malam ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan rangkaian kegiatan Rembuk Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi di bidang pendidikan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan pendidikan, termasuk Kepala Dinas Pendidikan se Kalimantan Timur, Kepala UPT, Kepala Sekolah, guru, Komite dan pejabat daerah,  bertempat di Hotel Blue Sky Balikpapan.

Kegiatan dimulai tepat pukul 20.00 WITA dengan susunan acara: Pembukaan oleh pembawa acara, Sambutan Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur dan sambutan oleh Pj. Gubernur kaltim.

Setelah acara dibuka oleh pembawa acara, kemudian Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan sambutan pembuka. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya rembuk pendidikan sebagai wadah untuk menyampaikan ide, berdiskusi, dan mencari solusi bersama demi kemajuan pendidikan di Kalimantan Timur.

Sambutan utama disampaikan oleh Dr. Akmal Malik, M.Si, selaku Pj. Gubernur Kalimantan Timur. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan yang inspiratif, dengan menekankan pentingnya persaingan sehat dalam dunia pendidikan. Dalam pidatonya beliau mengatakan: "Saya sangat percaya bahwa prestasi hanya dapat diraih melalui perjuanagn keras dan persaingan yang sehat. Oleh sebab itu, sekolah harus mampu menciptakan suasana belajar yang memacu para siswa untuk berjuang dan bersaing, bukan hanya dalam hal akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter dan keterampilan."

Pidato PJ. Gubernur kaltim tersebut mengispirasi Penulis untuk mengembangkan pesan beliau menjadi artikel dengan judul : Membangun Daya Juang dan Daya Saing Siswa

Dalam era globalisasi dan revolusi industri 4.0 yang penuh dengan persaingan, membangun daya juang siswa menjadi salah satu prioritas utama dalam dunia pendidikan. Daya juang tidak hanya menentukan keberhasilan siswa dalam meraih prestasi akademik, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi mereka untuk bersaing di dunia kerja dan masyarakat kelak. Namun, daya juang bukanlah sifat bawaan, melainkan keterampilan yang dapat dikembangkan melalui pendekatan yang tepat. Berikut adalah berbagai cara efektif untuk membangun daya juang siswa agar kelak memiliki daya saing tinggi.

Menanamkan Mentalitas Tangguh

Penting untuk menanamkan mentalitas tangguh (growth mindset) pada siswa, yakni keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang melalui usaha dan kerja keras. Dalam proses ini, guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk melihat kegagalan sebagai pelajaran, bukan sebagai akhir dari perjuangan. Kisah-kisah inspiratif dari tokoh-tokoh sukses yang berhasil bangkit dari keterpurukan dapat menjadi motivasi nyata bagi siswa. Dengan pemahaman ini, siswa akan lebih berani menghadapi tantangan dan tidak mudah menyerah saat menemui hambatan.

Mendorong Tujuan yang Bermakna

Siswa yang memiliki tujuan yang jelas cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk berjuang. Oleh karena itu, guru dan orang tua perlu membantu siswa menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, realistis, dan berbatas waktu (SMART Goals). Selain itu, tujuan tersebut harus dikaitkan dengan manfaat nyata yang relevan dengan kehidupan mereka, sehingga mereka merasa lebih termotivasi secara intrinsik. Proses pencapaian tujuan juga perlu dihargai, misalnya dengan memberikan apresiasi atas usaha mereka, bukan hanya hasil akhirnya.

Membentuk Lingkungan Belajar yang Mendukung

Lingkungan belajar memainkan peran penting dalam membangun daya juang siswa. Guru perlu menciptakan suasana belajar yang mendukung dan memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan siswa. Tantangan ini harus cukup menantang untuk memotivasi mereka, tetapi tidak terlalu sulit sehingga menyebabkan frustrasi. Selain itu, kolaborasi antar siswa juga dapat memupuk semangat kompetisi yang sehat, sekaligus memperkuat kemampuan kerja sama dan solidaritas.

Mengembangkan Ketahanan Emosional

Daya juang tidak akan berkembang tanpa ketahanan emosional yang kuat. Oleh karena itu, siswa perlu dibekali keterampilan untuk mengelola stres, seperti teknik relaksasi atau mindfulness. Guru dan orang tua juga harus memberikan dukungan emosional yang positif dan mendorong siswa untuk mencari solusi saat menghadapi masalah, alih-alih menyerah begitu saja. Dengan demikian, siswa akan belajar menghadapi tekanan dengan lebih tenang dan tetap fokus pada tujuan mereka.

Menanamkan Nilai Kompetisi yang Sehat

Kompetisi dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun daya juang, asalkan dilakukan dengan cara yang sehat. Misalnya, melalui lomba atau proyek kelompok, siswa dapat merasakan tantangan untuk memberikan yang terbaik sambil belajar menghargai usaha orang lain. Dalam hal ini, penting untuk menekankan bahwa keberhasilan bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang proses dan usaha yang dilakukan. Sikap ini akan mendorong siswa untuk terus belajar dan berusaha meskipun hasilnya belum sesuai harapan.

Memberikan Teladan dan Feedback Konstruktif

Guru dan orang tua harus menjadi teladan bagi siswa dalam menunjukkan daya juang. Cerita tentang perjuangan mereka menghadapi tantangan dapat memberikan inspirasi nyata bagi siswa. Selain itu, siswa juga membutuhkan feedback yang konstruktif. Kritik yang membangun dan fokus pada solusi dapat membantu siswa melihat kelemahan mereka sebagai peluang untuk berkembang, bukan sebagai hambatan.

Mengintegrasikan Aktivitas Nyata

Menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata juga merupakan cara efektif untuk membangun daya juang. Melibatkan siswa dalam proyek seperti kewirausahaan, penelitian, atau kegiatan sosial dapat membuat mereka lebih memahami pentingnya kerja keras dalam mencapai hasil. Dengan melihat dampak nyata dari usaha mereka, siswa akan merasa lebih termotivasi untuk terus berjuang dan berkembang.

Jangan mempermudah aturan kenaikan dan kelulusan.

Siswa yang belum mencapai standar untuk naik kelas atau lulus harus tetap diupayakan secara maksimal oleh guru ataupun kepala sekolah. Jika sudah melalui proses usaha maksimal belum juga berhasil maka jangan dinaikkan atau diluluskan. Kebijakan yang mengharuskan siswa naik kelas atau lulus apalagi tanpa ujian akhir yang terstandar merupakan kebijakan yang kontraproduktif, karena hal ini dapat menghilakang daya juang dan daya saing siswa.  

Kesimpulan

Membangun daya juang siswa adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak besar bagi masa depan mereka. Melalui kombinasi mentalitas tangguh, tujuan yang bermakna, lingkungan yang mendukung, ketahanan emosional, dan nilai kompetisi yang sehat, siswa dapat berkembang menjadi individu yang tidak mudah menyerah dan memiliki daya saing tinggi. Dengan dukungan yang konsisten dari guru, orang tua, dan komunitas, kita dapat menciptakan generasi yang tangguh, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan global

*) Kasi Kominfo BPIC

Redaksi