Samarinda, 26 November 2024.
Pada hari Senin subuh, Tanggal 25 November 2024, sebagian besar pengurus Badan Pengelola Islamic Center Kalimantan Timur dan masyarakat sekitar masjid raya Baitul Muttaqien melaksanakan sholat subuh berjamaah bersama Ustadz H. Muhammad Jazir ASP (Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokaryan Yogyakarta).
Pagi itu, seusai sholat subuh, beliau memberikan tausiyah dengan tema kajian “Kemakmuran Masjid dan Kesejahteraan Umat”. Setelah selesai tausiyah, kegiatan dalam masjid dilanjutkan dengan sholat sunah syuruq. Sebelum meninggalkan Masjid Raya Baitul Muttaqien Islamic Center Beliau menyempatkan diri untuk sarapan pagi bersama seluruh pengurus di ruang VIP. Namun sebelum acara sarapan dimulai, pengurus berusaha menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari ustadz Jazir mengenai bagaimana cara memakmurkan dan mengembangkan masjid terutama masjid yang merupakan destinasi wisata seperti Masjid Raya Baitul Muttaqien Islamic Center ini.
Berikut adalah ringkasan dari masukan yang diberikan oleh ustadz Jasir dalam upaya memakmurkan dan mengembangkan Masjid Destinasi Wisata.
- Memastikan atau menetapkan konseptual Masjid Raya Baitul Muttaqien Islamic Center Kalimantan Timur. Hal ini sangat penting, karena ketika sudah menetapkan konsep dari masjid ini kita akan dapat menyusun dan menetapkan strategi pengelolaanya. Banyak sekali macam konsep masjid yang ada dalam masyarakat. Ada masjid perkantoran, masjid kampus, masjid kampung, masjid kompleks perumahan, masjid destinasi wisata dan lain sebagainya. Setiap jenis masjid mempunyai ciri khas dan strategi tersendiri dalam pengelolaanya.
- Ketika kita sudah menetapkan bahwa masjid Baitul Muttaqien ini merupakan masjid destinasi wisata, maka pihak manajemen masjid memerlukan pemahaman tentang pendekatan yang terintegrasi antara fungsi ibadah, edukasi, dan pariwisata. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam pengelolaan yang dapat diterapkan:
- Pengelolaan Tata Kelola dan Organisasi
- Struktur Organisasi: Segera bentuk tim manajemen yang terdiri dari berbagai divisi seperti ibadah, pariwisata, edukasi, kebersihan, dan keamanan.
- Miliki otoritas yang jelas : Segera buat aturan atau pedoman yang harus diikuti seluruh jamaah dan warga masyarakat dlm memanfaatkan sarana dan fasilitas islamic agar semua kegiatan bisa sesuai syar'i.
- Perencanaan Strategis: Tetapkan visi, misi, dan tujuan jangka pendek maupun panjang untuk menjaga keseimbangan antara fungsi masjid sebagai tempat ibadah dan destinasi wisata.
- Koordinasi dengan Pemerintah: Pastikan pengelolaan sesuai dengan regulasi terkait, seperti aturan pariwisata, kebersihan, dan keamanan.
- Libat dan ikutsertakan semua stake holder: Pastikan semua instansi terkait yang memiliki kewenangan serta anak remaja dan pemuda dlm pengembangan program kegiatan.
- Penyediaan Fasilitas dan Infrastruktur
- Zona Khusus: Pisahkan area untuk ibadah, wisata edukasi, dan area pendukung (seperti : photo boot, toko suvenir, kafetaria, dan toilet).
- Fasilitas Pendukung: Sediakan panduan wisata, papan informasi, dan fasilitas modern seperti ruang menyusui, tempat penitipan barang, serta area parkir yang memadai.
- Aksesibilitas: Pastikan masjid ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
- Manajemen Kegiatan
- Agenda Wisata Religi: Selenggarakan kegiatan seperti tur edukasi, kajian keislaman, dan program budaya yang relevan dengan masjid.
- Pemberdayaan Lokal: Libatkan masyarakat sekitar dalam aktivitas seperti pemandu wisata, penjual suvenir, atau penyedia makanan halal khas daerah.
- Pengelolaan Kebersihan dan Lingkungan
- Tim Kebersihan: Pastikan area masjid selalu bersih, baik di dalam maupun di luar ruangan.
- Pengelolaan Sampah: Sediakan tempat sampah terpisah dan lakukan edukasi kepada pengunjung tentang kebersihan.
- Ramah Lingkungan: Terapkan konsep masjid hijau dengan penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan air wudhu yang efisien.
- Promosi dan Branding
- Media Sosial: Gunakan platform seperti Instagram, Facebook, dan YouTube serta website untuk mempromosikan masjid sebagai destinasi wisata religi.
- Kemitraan: Bekerja sama dengan agen wisata, travel umrah/haji, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
- Konten Edukatif: Produksi materi seperti buku panduan, video dokumentasi, dan aplikasi tur virtual masjid.
- Kembangkan program-program inovasi yang menarik. Pastikan manajemen untuk dapat mengembangkan berbagai macam program yang menarik dan memeotivasi masyarakat untuk datang datang seperti program tarawih di bulan ramadhan yang diterapkan oleh masjid Jogokaryan yaitu “Tarawih ala Madinah”. (untuk mengimami sholat tarawih mendatangkan imam dari Madinah).
- Pendanaan dan Keuangan
- Diversifikasi Sumber Dana: Selain donasi jamaah baik secara langsung maupun secara online (QRIS atau transfer), manfaatkan pemasukan dari tiket masuk wisata, toko suvenir, dan sewa fasilitas serta gali donasi via media sosial.
- Transparansi: Laporkan penggunaan dana secara berkala kepada masyarakat untuk menjaga kepercayaan.
- Keamanan dan Ketertiban
- Tim Keamanan: Pastikan keamanan pengunjung dengan pengawasan CCTV dan petugas keamanan di lokasi.
- Pengaturan Pengunjung: Kendalikan jumlah pengunjung agar tidak mengganggu jamaah yang beribadah, terutama saat waktu salat.
Dengan pendekatan ini, masjid sebagai destinasi wisata tetap dapat menjaga nilai spiritualnya sekaligus memberikan pengalaman edukatif dan wisata yang berkesan bagi pengunjung.