Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.

7 Ciri Orang yang Belum Dewasa, Nomor Terakhir Sering Tak Disadari Banyak Orang

Ekspresi seseorang yang tidak bisa mengendalikan emosi (Dok. Freepik)

JawaPos.com - Menjadi dewasa bukan hanya soal usia, tetapi juga tentang kemampuan mengelola emosi atau tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari yang dijalani dengan kesadaran penuh.

Seseorang bisa saja sudah berumur matang, namun tetap menunjukkan perilaku kekanak-kanakan yang menandakan belum siap menghadapi konsekuensi dari setiap tindakan.

Kedewasaan sejati mencakup cara berpikir rasional, memahami sudut pandang orang lain, serta berani menghadapi masalah tanpa menyalahkan pihak lain.

Dilansir dari laman Hello Sehat, berikut ciri-ciri orang yang belum dewasa secara emosional yang perlu Anda pahami agar bisa belajar menjadi pribadi yang lebih bijak.

Baca Juga: Sering Lupa Makan Saat Sibuk? Psikologi Beberkan 10 Karakter Dirimu di Balik Kebiasaan Tersebut

1. Tidak Memiliki Tanggung Jawab

Orang yang belum dewasa cenderung menghindar ketika dihadapkan pada kesalahan, padahal mengakuinya merupakan bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Mengakui kesalahan bukan berarti menunjukkan kelemahan, melainkan tanda bahwa seseorang mampu menilai tindakannya secara objektif sehingga bisa belajar dari pengalaman yang terjadi.

Mereka yang belum dewasa sering kali menyalahkan orang lain atau mencari alasan agar terhindar dari rasa bersalah atas perbuatannya sendiri.

Sikap seperti ini lambat laun dapat membuatnya kehilangan kepercayaan orang di sekitar karena tidak menunjukkan rasa tanggung jawab yang tulus.

Menjadi pribadi yang bertanggung jawab berarti berani menghadapi konsekuensi dan memperbaiki kesalahan tanpa mencari pembenaran berlebihan yang justru memperburuk keadaan.

2. Tidak Mempunyai Empati pada Orang Lain

Baca Juga: Perekonomian Naik dalam Hitungan Hari Saja! 3 Zodiak Waktu untuk Jadi Kaya Raya Kini Benar-Benar Sudah Dekat

Empati merupakan tanda seseorang mampu menempatkan diri dalam posisi orang lain dan memahami perasaan mereka dengan penuh kesadaran.

Orang yang belum dewasa sering kali tidak memikirkan dampak dari ucapannya sehingga mudah melukai perasaan orang di sekitarnya tanpa merasa bersalah.

Kurangnya empati juga membuat seseorang sulit menjalin hubungan sosial yang sehat karena tidak peka terhadap kebutuhan atau emosi orang lain.

Seseorang yang memiliki empati tinggi akan berhati-hati dalam bersikap karena memahami bahwa tindakannya memengaruhi kenyamanan atau kebahagiaan banyak orang.

3. Tidak Jujur dengan Diri Sendiri

Ketidakjujuran terhadap diri sendiri merupakan bentuk penolakan terhadap kenyataan yang membuat seseorang sulit berkembang menjadi pribadi dewasa.

Orang seperti ini kerap menutupi kekurangan atau kesalahan dengan alasan yang tidak masuk akal demi mempertahankan citra yang dianggap sempurna.

Padahal, menjadi dewasa berarti menerima kelemahan tanpa menyiksa diri dengan tuntutan yang terlalu tinggi atau tidak realistis terhadap kehidupan.

Mereka yang belum dewasa cenderung berusaha mencari pembenaran atas perilaku salah daripada mengakui kesalahan dan berusaha memperbaikinya.

Kejujuran terhadap diri sendiri menjadi langkah awal untuk membangun kepercayaan diri yang sehat dan menumbuhkan kedewasaan emosional secara alami.

4. Mudah Menyimpan Dendam

Menyimpan dendam hanya akan memperpanjang luka batin dan menghambat proses seseorang untuk menjadi lebih tenang serta bijaksana dalam hidup.

Orang yang belum dewasa cenderung sulit memaafkan, bahkan terhadap kesalahan kecil, karena merasa gengsi atau tidak mampu mengendalikan ego.

Menurut Mayo Clinic, menyimpan dendam dapat menyebabkan stres kronis, gangguan tidur, hingga menurunnya kesehatan mental dan hubungan sosial.

Seseorang yang dewasa akan belajar melepaskan beban emosional dengan memahami bahwa setiap orang bisa berbuat salah sehingga pantas diberi kesempatan kedua.

Memaafkan bukan berarti melupakan, melainkan bentuk kebijaksanaan untuk menjaga diri agar tidak terus terikat pada perasaan negatif yang melelahkan.

5. Membuat Keputusan Sendiri Tanpa Peduli Orang Lain

Ciri orang yang belum dewasa berikutnya adalah terbiasa mengambil keputusan sendiri tanpa mempertimbangkan pendapat atau perasaan orang lain.

Mereka cenderung menganggap pandangannya selalu benar, padahal proses musyawarah sangat penting untuk mencapai solusi terbaik yang adil bagi semua pihak.

Orang yang dewasa tahu kapan harus mendengarkan dan bagaimana menghargai sudut pandang berbeda tanpa merasa terancam atau kehilangan kendali.

Saat bekerja atau berhubungan sosial, sikap terbuka terhadap kritik menjadi kunci untuk membangun karakter yang matang atau berwibawa.

Ketika seseorang mulai mampu menerima umpan balik dengan lapang dada, di situlah kedewasaan emosionalnya mulai terbentuk dengan kuat.

6. Selalu Mengungkit Kesalahan Masa Lalu

Orang yang belum dewasa sering terjebak dalam penyesalan dan tidak mampu melepaskan kesalahan masa lalu yang sudah tidak bisa diubah.

Padahal, berpegang pada masa lalu hanya akan menghambat kemajuan diri, bahkan membuat seseorang sulit memaafkan dirinya sendiri secara penuh.

Menjadi dewasa berarti belajar dari kesalahan tanpa terus menghukum diri dengan rasa bersalah yang berkepanjangan sehingga tidak produktif.

Sikap ini juga menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengelola emosi negatif kemudian mengubahnya menjadi motivasi untuk hidup lebih baik.

Dengan belajar menerima dan memperbaiki diri, Anda menunjukkan bahwa kedewasaan tumbuh dari pengalaman, bukan sekadar usia atau waktu.

7. Tidak Mampu Mengendalikan Rasa Takut atau Cemas

Rasa takut atau cemas adalah bagian alami dari kehidupan, namun orang yang belum dewasa cenderung dikuasai oleh emosi ini tanpa mencari solusinya.

Mereka sering kali menghindar dari situasi sulit karena tidak percaya pada kemampuan diri sendiri untuk menghadapi tantangan yang datang.

Kedewasaan emosional terlihat dari keberanian menghadapi ketakutan dengan keyakinan bahwa semua masalah bisa diatasi secara bijak.

Ketika seseorang mampu menenangkan diri dalam kondisi sulit, itu menandakan kontrol emosi dan mental yang sudah terbentuk dengan baik.

Belajar menghadapi rasa takut justru memperkuat karakter dan membuat seseorang semakin matang dalam menyikapi berbagai situasi kehidupan.

Mengetahui ciri-ciri orang yang belum dewasa sangat penting agar kita bisa mengenali area dalam diri yang masih perlu diperbaiki dengan jujur.

Setiap manusia tentu pernah bersikap kekanak-kanakan, namun kedewasaan muncul saat seseorang mau belajar dan memperbaiki kesalahan dengan tulus.

Kedewasaan emosional tidak datang secara instan, tetapi melalui pengalaman, introspeksi, serta kemampuan memahami perasaan diri dan orang lain.

Semakin seseorang mampu bertanggung jawab atas tindakan dan ucapannya, semakin ia tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan bijaksana.

Mulailah dengan langkah kecil hari ini . Kamu bisa belajar memahami diri, memaafkan, serta berani menghadapi tantangan hidup dengan hati yang tenang dan dewasa.

Repost From: 7 Ciri Orang yang Belum Dewasa, Nomor Terakhir Sering Tak Disadari Banyak Orang

Redaksi