Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.

FBI Keluarkan Peringatan Serius untuk Pengguna WhatsApp Termasuk Indonesia, Kenapa? Ini Penjelasannya!

GARUT60DETIK - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius kepada seluruh pengguna WhatsApp di berbagai negara, termasuk Indonesia. Peringatan ini bukan tanpa alasan FBI mengungkap adanya modus penipuan baru yang memanfaatkan fitur berbagi layar (share screen) di aplikasi pesan instan milik Meta tersebut.

Baca Juga: Drama Media Sosial: Kronologi Tuduhan Anggun C. Sasmi Dukung Zionis

Modus Baru: Phantom Hacker Scam

Modus penipuan ini dikenal sebagai phantom hacker scam. Skemanya dimulai dengan pelaku yang menghubungi korban melalui telepon atau pesan, mengaku sebagai petugas bank atau institusi resmi. Mereka menyampaikan bahwa akun korban sedang diretas dan meminta korban segera memindahkan dana ke rekening “aman”. Setelah itu, komunikasi dialihkan ke WhatsApp, di mana pelaku meminta korban mengaktifkan fitur share screen.

Fitur ini memungkinkan pengguna membagikan tampilan layar ponsel secara real-time kepada lawan bicara. Jika diaktifkan tanpa kehati-hatian, informasi sensitif seperti kata sandikode OTPdetail pembayaran, hingga pesan pribadi bisa terlihat jelas oleh pihak lain. FBI menegaskan, “Cukup satu klik salah, dan mereka bisa melihat segalanya di layar smartphone Anda”.

Begitu layar terbuka, penipu dapat memantau seluruh aktivitas ponsel korban, termasuk mengakses aplikasi perbankan, mencatat data pribadi, bahkan mengambil alih akun digital. Dalam banyak kasus, korban tidak menyadari bahwa mereka sedang diawasi secara diam-diam.

Dampak Global dan Ancaman di Indonesia

Modus ini telah menyebar luas di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, India, dan Indonesia. FBI menyebutkan bahwa teknik ini sangat efektif karena mengandalkan rekayasa sosial yaitu manipulasi psikologis untuk membuat korban percaya dan mengikuti instruksi pelaku.

Di Indonesia, kasus serupa pernah dialami oleh Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin. Ia menerima panggilan WhatsApp dari seseorang yang mengaku sebagai petugas kecamatan dan meminta aktivasi KTP Digital. Dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, Arifin menyebut bahwa penipu mencoba mengarahkan dirinya untuk membuka fitur share screen. Beruntung, ia tidak menuruti permintaan tersebut dan segera mengingatkan masyarakat agar lebih waspada.

“Jangan pernah memberikan data pribadi maupun akses WhatsApp ke orang yang tidak dikenal. Pastikan setiap informasi resmi hanya melalui kanal pemerintah yang sah,” tegas Arifin.

Mengapa Fitur Share Screen Berbahaya?

Fitur share screen sejatinya dirancang untuk memudahkan komunikasi, terutama dalam konteks profesional atau teknis. Namun, jika digunakan secara sembarangan, fitur ini bisa menjadi celah keamanan yang sangat berbahaya. Berikut beberapa risiko yang diidentifikasi FBI:

  • Akses ke data perbankan: Penipu bisa melihat dan mencatat nomor rekening, saldo, dan transaksi.

  • Pengambilalihan akun: Dengan melihat kode OTP atau kata sandi, pelaku bisa masuk ke akun korban.

  • Pencurian identitas: Data pribadi seperti KTP, SIM, atau dokumen penting bisa disalahgunakan.

  • Kerugian finansial: Korban bisa kehilangan uang dalam jumlah besar tanpa menyadari prosesnya.

Tips Pencegahan dari FBI

FBI memberikan beberapa rekomendasi penting agar pengguna WhatsApp tidak menjadi korban:

  1. Jangan pernah mengaktifkan fitur share screen kepada orang yang tidak dikenal.

  2. Waspadai panggilan atau pesan yang mengaku dari bank atau institusi resmi.

  3. Verifikasi informasi melalui kanal resmi, seperti situs web atau nomor layanan pelanggan.

  4. Jangan panik jika mendapat ancaman bahwa akun Anda diretas—tetap tenang dan cek kebenarannya.

  5. Gunakan fitur keamanan tambahan seperti verifikasi dua langkah di WhatsApp.

Tanggapan dari Komunitas Digital

Peringatan FBI ini langsung mendapat perhatian dari komunitas keamanan digital. Banyak pakar menyarankan agar WhatsApp mempertimbangkan untuk menambahkan notifikasi khusus saat fitur share screen diaktifkan, atau bahkan membatasi penggunaannya hanya untuk kontak terpercaya.

Sementara itu, pengguna di Indonesia mulai membagikan pengalaman mereka di media sosial, menunjukkan bahwa modus ini memang sudah menyasar masyarakat lokal. Beberapa korban mengaku kehilangan jutaan rupiah setelah mengikuti instruksi penipu yang tampak meyakinkan.

Waspada dan Bijak Menggunakan Teknologi

Baca Juga: Chat WA Beda dari yang Lain? Ini Cara Bikin Teksnya Makin Keren!

Kemajuan teknologi memang membawa kemudahan, tetapi juga membuka peluang bagi kejahatan digital. Peringatan dari FBI ini menjadi pengingat penting bahwa kita harus selalu waspada dan bijak dalam menggunakan fitur-fitur aplikasi, terutama yang berkaitan dengan data pribadi dan keuangan.

Bagi pengguna WhatsApp di Indonesia, penting untuk memahami bahwa ancaman ini nyata dan bisa terjadi kapan saja. Jangan mudah percaya pada panggilan atau pesan yang meminta akses ke layar ponsel Anda. Lindungi diri Anda dan orang-orang terdekat dengan menyebarkan informasi ini.

Repost: FBI Keluarkan Peringatan Serius untuk Pengguna WhatsApp Termasuk Indonesia, Kenapa? Ini Penjelasannya!

Redaksi